Senin, 30 Juli 2012

Cerita Inspirasi : Bapak, Muslim Nak ,,,

Tampayang !!!


Satu lagi cerita yang mungkin bisa memberi inspirasi bagi seorang muslim akan pentingnya saling tolong menolong dan berbagi antar sesama muslim. Semoga cerita singkat ini bermanfaat bagi semuanya.


***


"Yah rese deh, kena lampu merah lagi...!" Belum dua menit yang lalu kena lampu merah, kini aku lagi-lagi harus menginjak rem motor untuk menyambut si bohlam bulat merah. Desah kesal menghiasi telingaku saat ini. Apalagi saat kulihat beberapa motor dengan enaknya melanjutkan perjalanan, mentang-mentang tak ada polisi berjaga di sana.

Sambil melihat ulah anak-anak kecil menunggu receh dari para pengendara mobil didepanku, pandanganku tertumbuk pada sesosok bapak yang menjajakan sebuah gambar berukuran sedang dan sebuah hiasan meja. Oh! Gambar berpigura yang diapit tangan kanan itu ternyata gambar Yesus, dan hiasan meja yang digenggam tangan kiri adalah salib.

Ah.. biasa saja. Mau jual apapun, itu hak siapa saja. Namun, rasa kagetku muncul saat melihat bapak penjaja itu memakai peci haji!

Loh,gimana sih?!!

Si bapak kini mendekati aku, Kubuka helm yang sedari tadi melindungi kepalaku. Aku penasaran betul, ingin berbicara barang sedikit dengan bapak itu.
"Malem Pak.. Wah,malam-malam begini, masih jualan juga Pak? Belum pulang?" tanyaku sambil tak lupa mengulum senyum manis.
"Belum mas....", jawab si bapak tak kalah ramah.
"Biasanya bapak pulang jam 11-an".
"Dagangannya laku berapa Pak hari ini?". Aku kembali bertanya, sambil melihat-lihat pigura bergambar Yesus dan hiasan salib keramik yang dibawanya. Si Bapak menjawab sambil mengangkat sedikit salib keramik itu.
"Yah, yang salib sih laku 1 biji. Yang gambar ini,belum laku mas. Mas mau beli?!!" Aku tersenyum getir,walau tetap berusaha tampil manis. "Hehe...saya... saya muslim Pak. Maaf yah...!!"
"Oh,mas muslim thoo... Waduh saya yang minta maaf nih, Hmm, saya juga muslim."" Hihi.. si bapak jadi salah tingkah begitu.
Heh? Bener dugaanku. Wah,Ada yang nggak bener neh.
"Bapak Muslim? Lalu... mm... kenapa bapak jualan beginian?" tanyaku dengan hati-hati.
"Ya.. sebenarnya bapak juga ndak suka, mas. Biasa mas, gara-gara urusan perut". jawab si bapak. I knew it !! Kulihat raut wajahnya kini agak "mendem". Waduh, jadi gak enak nih.
"Trus Pak... tadi bapak bilang, hari ini baru laku 1 biji. Trus berapa untungnya? Apa cukup keuntungan 1 dagangan itu untuk kebutuhan sehari, Pak?"
"Mm... sebenarnya, laku nggak laku nggak jadi soal mas. Setiap hari, asal saya mau menjajakan ini, saya dikasih 25 ribu. Kalau dagangannya laku, semua uangnya buat saya... Kalo ada yang bisa ngasih pekerjaan lebih baik, saya udah pasti ndak mau jalanin ini. Saya tahu ini nggak halal. Tapi... kalo gak begini, kami sekeluarga makan apa mas!" Aku masih terdiam. Sampai tak sadar bahwa mesin motorku mati, kalau saja bapak itu tidak mengingatkan.
"Tapi mas boleh percaya, saya tetap muslim, gusti Allah tetep Tuhan saya. Kalau ada kerjaan lain dan hasilnya cukup untuk keluarga, saya pasti gak jualan beginian¡¨.
"Iya Pak. Mm.. apa bapak belum pernah coba jualan yang lainnya, gitu?"
"Iya, pernah...jualan koran, makanan kecil dan rokok, tapi hasilnya gak cukup mas, buat makan aja kurang, apalagi bayar sekolah anak ... jauh lah ama yang sekarang ini mas....".
TIINN!!
TIIN !!
Pengemudi mobil di belakang sudah membunyikan klakson.Ternyata lampu merah sudah padam, sampai kendaraan di belakang saya ngomel-ngomel.
"Oke pak... makasih banyak yah.... maaf sebelumnya. Assalamu'alaikum!" Aku bergegas menarik gas motorku, melewati perempatan pramuka yang saat itu sudah mulai sepi.

Sepanjang perjalanan Rawasari - Sumur Batu, aku betul-betul gundah. Kurang ajar misionaris itu !! Umpatan demi umpatan silih berganti memenuhi relung hatiku saat itu. Tapi mendadak aku tersadar. Hey... ini bukan salah misionaris itu ! Mereka hanya memanfaatkan situasi yang ada ! Situasi dimana umat Islam kini sudah betul-betul lemah dalam hal ekonomi. Situasi di mana umat Islam tak lagi peduli pada saudara seagamanya yang dhu'afa. Situasi di mana Rasululah pernah ungkapkan 14 abad silam, bahwa umat Islam yang mayoritas, tak ubahnya seperti buih di lautan. Tak berkekuatan. Tak berwibawa. Tak bergigi. Tak berpengaruh. Antara ada-tiada. Innaa lillaah...

Apa yang bisa aku lakukan? Apa yang bisa aku sumbangkan? Apa yang bisa aku bantu? Lagi-lagi berondongan pertanyaan menghujani pikiranku.
Ahh... pusing...

Peristiwa itu ternyata betul-betul terlupakan... sampai tadi aku menyaksikan acara di sebuah televisi swasta, yang menayangkan profil kaum dhu'afa, seorang bapak penjual kerupuk. Mendadak aku teringat pada si bapak penjual hiasan di perempatan Pramuka. Apa kabarnya sekarang? Apakah di bulan Ramadhan ini beliau tetap berjualan seperti biasanya? Ah... ingin rasanya memacu motor bebekku menemuinya. Tapi hm... sudah malam.

Ya Allah, semoga ini adalah teguran darimu, betapa kesadaran kami akan pentingnya saling tolong menolong pada sesama saudara segama, masih belum terpatri dengan baik, masih belum menjadi hiasan akhlak kami dalam menapaki hidup ini.

Ya Rabb, berikanlah kami kekuatan, karuniakanlah kami kesadaran, sinarilah hati kami dengan pancaran kasih dan sayangMu, sehingga kami bisa berusaha semaksimal mungkin menyayangi dan mengasihi sesama kami.

Ya Rahmaan, yaa Rahiim.

Di luar sana banyak saudara-saudara kami yang mendapatkan nafkah melalui cara yang mungkin tidak Engkau ridhai, karena kondisi yang memaksa. Berilah mereka ampunan, berilah mereka hidayah, maafkanlah ketidaktahuan mereka, ya Rabb. Tuntunlah mereka menuju jalan yang Engkau ridhai, dan tuntunlah kami untuk membantu mereka.

------- ditulis oleh: Ahmad Syauqi untuk sebuah milis (sumber: milis)

Baca Selanjutnyya >>

Ingin Cerdas ? Berpuasalah,,,

Tampayang !!!

"Puasa tidaklah melemahkan fisik tapi justru menghidupkan pikiran dan meningkatkan kecerdasan"


Salam Basudara,,,
Mumpung lagi bulan Ramadhan, saya mau share salah satu artikel menarik tentang hikmah dari berpuasa. Semoga dengan membaca artikel singkat ini dapat membuat kita (yg muslim) lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan, Amin. Indahnya berbagi,,,

oTak Kita yang beratnya sekitar 1,3 kg tersusun atas jaringan yang rumit. Otak bertindak atas dasar informasi yang diterima terus menerus dan tiada putus-putusnya, serta dibantu oleh saraf dan hormon. Otak berfungsi mengatur suhu badan, tekanan darah, keseimbangan kadar kimia dalam tubuh, oksigen dan karbondiokasida dalam darah. Otak juga berfungsi memberi tahu kapan saatnya tubuh membutuhkan makan, tidur, bangun dan sebagainya.

Otak memiliki kemampuan berpikir, berimajinasi, dan berkreasi yang tidak bisa dilakukan oleh komputer secanggih apapun. Kemampuan kerja otak sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya makanan yang masuk ke perut. Dengan mengendalikan makanan, akan tercipta konsentrasi dan pemusatan pikiran, yang berarti meningkatkan IQ (Intelligence Quotient).

Apabila perut kita dipenuhi oleh makanan yang berlebihan, maka sel-sel akan kebanjiran zat makanan, berakibat urat saraf menjadi lembab, kerja otak terhambat, dan terjadi kemunduran intelektual, seperti menjadi pelupa, daya nalar melemah, dan sebagainya. Disinilah pentingnya puasa, selain sebagai pengendali nafsu, juga memberikan kesempatan pada perut dan lambung untuk membersihkan diri. Hal ini dikarenakan oleh :

Pertama, perut dalam keadaan kosong akan menyebabkan kosongnya zat-zat makanan didalam usus kecil. Oleh karena itu darah terpaksa mengisap zat-zat yang basah dalam usus dan perut sebagai gantinya. Orang yang sering mengalami keadaan yang demikian pada umumnya mempunyai penglihatan yang tajam, gerak-geriknya cepat, serta memiliki kecakapan menganalisa persoalan dengan mudah.
Kedua, setelah zat-zat yang basah siap dihisap oleh darah tadi hilang, maka usus dan perut menjadi kering dan panas, dalam keadaan demikian biasanya orang mempunyai sifat sederhana dalam segala hal, bertindak tegas dalam mengambil keputusan tanpa sikap ragu-ragu.
Ketiga, dalam keadaan usus dan perut kosong tadi maka lendir yang berada dalam usus dan perut akan menjadi hancur. Lendir inilah yang menjadi sumber penyakit. Lendir ini kalau selalu bertambah dalam usus dan perut akan menyebabkan timbulnya penyakit yang dinamakan muceszichten. Jika seseorang dihinggapi penyakit ini, ia akan bersikap pasif, rendah dan lemah daya pikirnya, serta lambat dalam segala-galanya.

Muceszichten ini banyak jenisnya, antara lain menyebabkan lemahnya pencernaan, karena makanan di dalam perut tidak lekas hancur (halus) lantaran licin oleh banyaknya lendir yang mengakibatkan kerja saraf otak dan tubuh menjadi lamban dan lemah. Lambatnya kerja serat saraf otak menyebabkan pikiran menjadi tumpul, sukar sekali untuk berpikir dan menerima pelajaran. Sementara fisik selalu terasa berat, malas dan lemah.

Syaikh az-Zarnuji (570-636 H) dalam karyanya Ta’limu Muta’alim yang terkenal didunia pesantren menyatakan bahwa para penuntut ilmu sudah seharusnya melakukan puasa, karena dengan berpuasa otak akan terpacu untuk berkonsentrasi, sementara banyak makan akan menimbulkan dahak dan dahak yang banyak memicu lemah hafalan. Begitu juga Lukmanul Hakim yang namanya diabadikan dalam al-Quran memberikan nasihat pada putranya:

“Wahai Putraku, bila perutmu penuh maka pikiranmu akan tidur, kebijaksanaanmu akan kelu, dan anggota tubuh malas menjalankan ibadah.”

Puasa tidak akan melemahkan fisik, atau menyebabkan seseorang menjdai kekurangan gizi. Puasa justru akan menyegarkan badan dan pikiran. Di dalam hikmah disebutkan: “Barang siapa lapar perutnya maka menjadi besarlah pikirannya dan menjadi cerdaslah hatinya.”

Imam Asy-Syafi’I berkata bahwa beliau tidak pernah melakukan makan kenyang selama enam belas tahun kecuali hanya sekali karena kenyang bisa berkibat memberatkan tubuh, mematikan hati, melenyapkan kecerdasan, mendorong tidur, dan membuat malas beribadah.


Jadi, marilah kita berpuasa!
Baca Selanjutnyya >>

Koleksi Foto Kota Ambon Tempo Doeloe (Bagian I)

Tampayang !!!

Basudara samua, pada kesempatan ini akan dishare koleksi foto-foto tentang Ambon atau Maluku. Karena fotonya banyak jadi dishare bertahap dan ini yang bagian pertama. Semoga foto-foto jadul ini bisa mengobati rindu atas tanah Maluku yang Manise dan membuat basudarara semua semakin cinta dan sayang akan tanah Maluku. Indahnya Berbagi,,,,,

View Teluk Ambon dari Batumerah atas (Hatukau)

Teluk Ambon (Thn 1900)

Aktivitas Gemeente (Kantor Walikota Ambon) di Tahun 1935


Jalan Pacinan (A.Y.Patty)


Pelabuhan Ambon (1930)

Wai Batumerah (Hatukau) Thn 1925


Aer Batu Gantung (1925)


Air terjun kecil di Batu Gantung,,, Namanya Batu Sumbayang ato Batu Bulan


Air Besar, Thn 1915


Bacuci di Air Putri , 1928


Bagaya Par ambel Foto di teluk ambon thn 1900,,, (hhmmm memang kapala gaya dari jadul)

Jembatan Hatukau (Batumerah) Tempo Doeloe



Koleksi foto selanjutnya dapat dilihat dibawah ini :




Baca Selanjutnyya >>