Senin, 30 Juli 2012

Ingin Cerdas ? Berpuasalah,,,

Tampayang !!!

"Puasa tidaklah melemahkan fisik tapi justru menghidupkan pikiran dan meningkatkan kecerdasan"


Salam Basudara,,,
Mumpung lagi bulan Ramadhan, saya mau share salah satu artikel menarik tentang hikmah dari berpuasa. Semoga dengan membaca artikel singkat ini dapat membuat kita (yg muslim) lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan, Amin. Indahnya berbagi,,,

oTak Kita yang beratnya sekitar 1,3 kg tersusun atas jaringan yang rumit. Otak bertindak atas dasar informasi yang diterima terus menerus dan tiada putus-putusnya, serta dibantu oleh saraf dan hormon. Otak berfungsi mengatur suhu badan, tekanan darah, keseimbangan kadar kimia dalam tubuh, oksigen dan karbondiokasida dalam darah. Otak juga berfungsi memberi tahu kapan saatnya tubuh membutuhkan makan, tidur, bangun dan sebagainya.

Otak memiliki kemampuan berpikir, berimajinasi, dan berkreasi yang tidak bisa dilakukan oleh komputer secanggih apapun. Kemampuan kerja otak sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya makanan yang masuk ke perut. Dengan mengendalikan makanan, akan tercipta konsentrasi dan pemusatan pikiran, yang berarti meningkatkan IQ (Intelligence Quotient).

Apabila perut kita dipenuhi oleh makanan yang berlebihan, maka sel-sel akan kebanjiran zat makanan, berakibat urat saraf menjadi lembab, kerja otak terhambat, dan terjadi kemunduran intelektual, seperti menjadi pelupa, daya nalar melemah, dan sebagainya. Disinilah pentingnya puasa, selain sebagai pengendali nafsu, juga memberikan kesempatan pada perut dan lambung untuk membersihkan diri. Hal ini dikarenakan oleh :

Pertama, perut dalam keadaan kosong akan menyebabkan kosongnya zat-zat makanan didalam usus kecil. Oleh karena itu darah terpaksa mengisap zat-zat yang basah dalam usus dan perut sebagai gantinya. Orang yang sering mengalami keadaan yang demikian pada umumnya mempunyai penglihatan yang tajam, gerak-geriknya cepat, serta memiliki kecakapan menganalisa persoalan dengan mudah.
Kedua, setelah zat-zat yang basah siap dihisap oleh darah tadi hilang, maka usus dan perut menjadi kering dan panas, dalam keadaan demikian biasanya orang mempunyai sifat sederhana dalam segala hal, bertindak tegas dalam mengambil keputusan tanpa sikap ragu-ragu.
Ketiga, dalam keadaan usus dan perut kosong tadi maka lendir yang berada dalam usus dan perut akan menjadi hancur. Lendir inilah yang menjadi sumber penyakit. Lendir ini kalau selalu bertambah dalam usus dan perut akan menyebabkan timbulnya penyakit yang dinamakan muceszichten. Jika seseorang dihinggapi penyakit ini, ia akan bersikap pasif, rendah dan lemah daya pikirnya, serta lambat dalam segala-galanya.

Muceszichten ini banyak jenisnya, antara lain menyebabkan lemahnya pencernaan, karena makanan di dalam perut tidak lekas hancur (halus) lantaran licin oleh banyaknya lendir yang mengakibatkan kerja saraf otak dan tubuh menjadi lamban dan lemah. Lambatnya kerja serat saraf otak menyebabkan pikiran menjadi tumpul, sukar sekali untuk berpikir dan menerima pelajaran. Sementara fisik selalu terasa berat, malas dan lemah.

Syaikh az-Zarnuji (570-636 H) dalam karyanya Ta’limu Muta’alim yang terkenal didunia pesantren menyatakan bahwa para penuntut ilmu sudah seharusnya melakukan puasa, karena dengan berpuasa otak akan terpacu untuk berkonsentrasi, sementara banyak makan akan menimbulkan dahak dan dahak yang banyak memicu lemah hafalan. Begitu juga Lukmanul Hakim yang namanya diabadikan dalam al-Quran memberikan nasihat pada putranya:

“Wahai Putraku, bila perutmu penuh maka pikiranmu akan tidur, kebijaksanaanmu akan kelu, dan anggota tubuh malas menjalankan ibadah.”

Puasa tidak akan melemahkan fisik, atau menyebabkan seseorang menjdai kekurangan gizi. Puasa justru akan menyegarkan badan dan pikiran. Di dalam hikmah disebutkan: “Barang siapa lapar perutnya maka menjadi besarlah pikirannya dan menjadi cerdaslah hatinya.”

Imam Asy-Syafi’I berkata bahwa beliau tidak pernah melakukan makan kenyang selama enam belas tahun kecuali hanya sekali karena kenyang bisa berkibat memberatkan tubuh, mematikan hati, melenyapkan kecerdasan, mendorong tidur, dan membuat malas beribadah.


Jadi, marilah kita berpuasa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar